Sistem Manajemen Dokumen Elektronik
Sistem Manajemen Dokumen Elektronik merupakan sistem
aplikasi pengelolaan dokumen Hardcopy (kertas, microfilm, dll) yang sudah
dialih-mediakan ke dalam format digital maupun Softcopy berupa file tipe doc,
ppt, xls., 3gp, dwg., avi, mkv, dll yang sudah di upload ke dalam
software DMS tertentu.
Dokumen yang sudah di upload tersebut kemudian dapat
diakses, dicari, ditampilkan, maupun didistribusikan oleh pengguna dokumen
melalui sistem manajemen dokumen elektronik ini. Dengan menggunakan metode
pencarian terpadu yang sesuai dengan jenis dokumen, pengguna dapat secara mudah
menampilkan dokumen yang dituju walaupun secara fisik dokumen atau arsip
tersebut berada pada tempat lain.
Penerapan
Sistem Manajemen Dokumen Elektronik ini, diharapkan dapat :
1.
Terciptanya
pengelolaan dokumen yang lebih baik.
2.
Adanya
penyimpanan salinan fisik dokumen ke dalam media elektronik.
3.
Menjaga
keamanan dari informasi yang terkandung dalam dokumen dari bahaya yang
tidak diinginkan seperti kebakaran, banjir, kehilangan dokumen dan lain
sebagainya.
4.
Sebagai
sarana untuk mempercepat proses pencarian dokumen yang dilakukan secara elektronik.
5.
Mempercepat
penemuan fisik dokumen dengan menentukan / memasukan informasi lokasi
penyimpanan dokumen [dapat dikembangkan dengan menggunakan barcode].
6.
Dokumen
fisik akan terjaga kelestariannya karena penggunaannya semakin jarang
digunakan.
7.
Sistem
selanjutnya dapat dikembangkan dengan pemanfaatan dan pengelolaan dokumen
dengan akses melalui Internet serta dapat menjadi manajemen peminjaman arsip.
Pembangunan
dan pengembangan sistem pelayanan dokumen dengan menggunakan sistem manajemen
dokumen elektronik secara terpadu, dapat dimulai dengan menyiapkan
beberapa perangkat keras, jaringan koneksi lokal dan memahami cara pengelolaan
manual dokumen fisik yang selama ini dilakukan.
Usulannya
secara garis besar dapat dibagi menjadi beberapa tahapan kerja yaitu:
a.
Pengadaan
dan instalasi perangkat keras pendukung usulan solusi berupa server, PC,
scanner, hub dll. apabila belum tersedia.
b.
Pembangunan
dan implementasi aplikasi Sistem Manajemen Dokumen Elektronik.
c.
Pembangunan
koneksi jaringan lokal untuk mendukung usulan solusi apabila belum tersedia.
karakteristik sistem manajemen dokumen
elektronik ini adalah sebagai berikut :
1.
Capture
Capture merupakan hal penting bagi catatan/kertas dan
dokumen elektronik untuk pengarsipan, retrieval dan distribusi sebagai solusi
dokumen manajemen. Document imaging dan platform management menyediakan dasar
scanning, batch proses dan import dokumen elektronik. Kemajuan yang utama dalam
teknologi scan membuat dokumen dikonversi secara cepat, murah dan gampang.
Proses scan yang baik akan meletakkan kertas/microfilm menjadi file ke komputer
dengan mudah.
2.
Storage
Sistem penyimpanan dokumen yang dapat dilakukan dalam
jangka waktu panjang dan relatif aman serta penyimpanan dokumen yang
mengakomodasi perubahan dokumen, volume yang bertambah dan mempercepat
teknologi.
3.
Index
Sistem index yang menciptakan suatu sistem pengarsipan
secara terorganisir yang dapat ditampilkan kembali secara efisien dan mudah.
Suatu sistem index yang baik akan membuat prosedur yang berjalan dan lebih efektif.
4.
Retrieval
Sistem perolehan kembali menggunakan informasi dokumen yg
mencakup teks, index dan gambar ke dalam sistem. Suatu sistem perolehan kembali
yang baik akan membuat pencarian dokumen dengan cepat dan mudah.
5.
Access
Suatu sistem
akses yang baik akan membuat hak akses secara personal apakah berada dikantor
atau dapat melalui internet serta flesibiltas untuk mengendalikan akses sistem.
Proses Kerja sistem manajemen dokumen elektronik ini
nantinya dilakukan sendiri oleh pihak yang terkait. Prosesnya adalah sebagai
berikut:
1. dokumen di-scan satu per satu sesuai
dengan scanner yg digunakan feedback atau auto feeder atau menggunakan Hybrid
scanner untuk media microfilm.
2. Index dapat dipakai fasilitas
OCR yang ada contoh: No. index field , Nama customer, no rekening dll. Dapat
pula digunakan secara manual dengan menggunakan template index
3. Proses
selanjutnya adalah memasukkan dokumen tersebut ke dalam software DMS ;
yang sesuai dengan aturan Folder maupun Sub Foldernya.
4. Untuk melakukan
pencarian dokumen dari tempat yang berbeda, software DMS tersebut dapat
dihubungkan dengan LAN / Network.
5. Selanjutnya
klien/user dapat mengakses aplikasi tersebut untuk melihat dokumen yang
diinginkan.
Beberapa keuntungan dari Sistem Manajemen Dokumen
Elektronik adalah sebagai berikut:
1.
Mempunyai tingkat kecepatan pencarian
dokumen yang tinggi
karena sistem ini bersifat elektronik, maka kemampuan pengelolaan dan pelayanan
dokumen dipastikan dapat lebih cepat daripada jika dilakukan secara
manual.
2.
Tingkat
ketepatan yang tinggi. Dengan menggunakan Sistem Manajemen Dokumen Elektronik,
pengelolaan dokumen dapat diidentifikasikan secara tepat karena menggunakan
sistem indeks, pencatatan tempat penyimpanan secara fisik dan mempunyai dokumen
bayangan dalam bentuk CD-ROM.
3.
Mendukung
pengelolaan dokumen dalam berbagai jenis format. Selain dokumen arsip yang
berbentuk tekstual (kertas dll), Sistem Manajemen Dokumen Elektronik dapat juga
mengelola dokumen dalam bentuk audio, video maupun berbagai jenis gambar
seperti photo, poster, peta dan lain sebagainya.
4.
Tingkat
keamanan yang tinggi. Terproteksi dengan adanya kata kunci [password] dan
Mempunyai salinan data [backup] yang disimpan dalam lokasi atau media berbeda.
5.
Pengembangan
ke depan. Dapat di akses dengan intranet maupun internet, Dapat di integrasi
dengan sistem manajemen dokumen elektronik lainnya, dan Database aplikasi dapat
dikolaborasikan dengan bentuk database lainnya seperti Ms SqL,
Oracle, MSDE dan lain sebagainya.
Sistem manajemen dokumen elektronik ini
dapat membantu agar penyimpanan dokumen disimpan dalam media CD-R, DVD serta
media yang lainnya, sangat baik untuk mengatur dokumen dalam jumlah besar, dan
dapat memudahkan untuk melakukan indeks, penyimpanan, pencarian, penampilan di
layar, mencetak dan mengirimkan melalui email bahkan memiliki workflow untuk
semua dokumennya.
Sistem Manajemen
Dokumen Elektronik memudahkan dalam pengarsipan, pencarian, dan
pendistribusian dokumen. Selain dapat menghemat tempat penyimpanan dokumen,
dalam pencarian dokumen akan jauh lebih akurat dan lebih cepat sehingga
memudahkan pengguna dalam mencari dokumen sehingga dapat meningkatkan
pelayanan lebih efektif dan efisien.
Rekam medis
elektronik
A. Pengertian
Rekam Medis Elektronik
Rekam medik elektronik merupakan catatan rekam medik
pasien seumur hidup pasien dalam
format elektronik tentang informasi
kesehatan seseorang yang
dituliskan oleh satu atau lebih
petugas kesehatan secara terpadu dalam tiap kali pertemuan antara petugas
kesehatan dengan klien. Rekam Medis elektronik bisa diakses dengan computer
dari suatu jaringan dengan tujun utamamenyediakan
atau meningkatkan perawatan serta pelayanan
kesehatan yang efesien dan terpadu (Potter &
Perry, 2009).
Rekam medik elektronik (rekam medik berbasis-komputer) adalah gudang
penyimpanan informasi secara elektronikmengenai status kesehatan dan layanan
kesehatan yang diperoleh pasien sepanjang hidupnya, tersimpan sedemikian hingga
dapat melayani berbagai pengguna rekam yang sah (Shortliffe, 2001).
Rekam kesehatan elektronik adalah kegiatan komputerisasi isi rekam
kesehatan dan proses elektronisasi yang berhubungan dengannya. Elektronisasi
ini menghasilkan sistem yang secara khusus dirancang untuk mendukung pengguna
dengan berbagai kemudahan fasilitas bagi kelengkapan dan keakuratan data,
memberi tanda waspada, sebagai peringatan, tanda sistem pendukung keputusan
klinik dan menghubungkan data dengan pengetahuan medis serta alat bantu
lainnya.
Seperti yang
tertuang dalam permenkes 269 tahun 2008 pada pasal 2 yaitu :
a. Rekam
medis harus dibuat secara lengkap tertulis dan jelas atau secar elektronik
b. Penyelengaraan
rekam medis dengan menggunakan teknologi informasi elektronik diatur lebih
lanjut dengan peraturan sendiri
c. Johan
harlan menyebutkan bahwa rekam kesehatan elektronik adalah rekam medis seumur
hidup (tergantung penyedia layanannya) pasien dalam format elektronik, dan bisa
diakses dengan komputer dari suatu jaringan dengan tujuan utama menyediakan
atau meningkatkan perawatan serta pelayanan kesehatan yang efisien dan terpadu.
B. Sistem
Data Klinis Rekam Medis Elektronik
1. Rekam
medik masing-masing pasien
Isi rekam medik individual hendaknya mencerminkan sejarah perjalanan
kondisi kesehatan pasien mulai dari lahir sampai berlangsungnya interaksi
mutakhir antara pasien dengan rumah sakit. Pada umumnya struktur rekam medik
individual ini terdiri dari daftar masalah sekarang dan masa lalu serta
catatan-catatan SOAP (Subjective, Objective, Assessment, dan Plan) untuk masalah-masalah
yang masih aktif.
2. Rangkuman
data klinis
untuk konsumsi manajer rumah sakit, pihak asuransi (data claim), kepala
unit klinis, dan institusi terkailt sebagai pelaporan. Suatu rangkuman data
klinis yang penting misalnya mengandung jumlah pasien rawat inap menurut
cirri-ciri demografis, cara membayar, diagnosis dan prosedur operatif
3. Registrasi
penyakit
Misalnya kanker, merupakan sistem informasi yang berbasis pada suatu
komunitas atau wilayah administratif, mencakup semua kejadian penyakit tertentu
(misalnya segala jenis kanker) di antara penduduk yang hidup d wilayah yang
bersangkutan
4. Data
Unit Spesifik
Suatu sistem informasi mungkin diperlukan untuk mengelola unit tertentu
di rumah sakit. Sebagai contoh, unit-unit farmasi, laboratorium, radiology dan
perawatan memerlukan data inventory bahan-bahan habis pakai dan utilisasi
jenis-jenis pelayanan untuk merencanakan dan mengefisienkan penggunaan sumber
daya.
5. Sistem
kepustakaan medik dan pendukung pengambilan keputusan klinis
Untuk menunjang keberhasilan pelayanan klinis kepada pasien diperlukan
sistem untuk mengarahkan klinisi pada masalah spesifik, merekomendasikan
keputusan klinis berbasis pada probabilitas kejadian tertentu.
6. Paspor
kesehatan (patient-carried records)
Rangkuman medik yang dibawa pasien memungkinkan pelayanan kesehatan
darurat di tempat-tempat yang jauh dari rumahnya. Rekam medik ini mungkin dalam
bentuk kertas, microfiche atau smartcard format.
(Sabarguna, 2005)
(Sabarguna, 2005)
C. Konsep
Rekam Medis Elektronik
1. Konsep
dasar dalam sistem rekam medik elektronik adalah menambahkan alat-alat
manajemen informasi untuk dapat menghasilkan hal-hal sebagai berikut:
a. Peringatan
dan pewaspadaan klinik (clinical alerts and reminders
Pewaspadaan meliputi adanya hasil pemeriksaan laboratorium atau
pemeriksaan penunjang lain yang abnormal
b.Peringatan meliputi hasil pengecekan farmakologis terhadap perintah pemberian obat; adanya riwayat reaksi alergi thdobat, kontraindikasi pemberian obat, dosis obat yang tidak sesuai
b.Peringatan meliputi hasil pengecekan farmakologis terhadap perintah pemberian obat; adanya riwayat reaksi alergi thdobat, kontraindikasi pemberian obat, dosis obat yang tidak sesuai
b. Hubungan
dengan sumber pengetahuan untuk penunjang keputusan layanan- kesehatan
(health-care decision support)
Hal ini didasarkan atas praktek kedokteran berbasiskan-bukti
(evidence-based medicine). Dalam pelaksanaannya, klinikus melakukan pencarian
& penarikan hasil analisis meta yg sesuai dgn kondisipasien yg ditangani
pada Web. Program pengambilan keputusan dapat diinkorporasikan dalam rekam
medik elektronik, pengguna memasukkan data pasiennya & memperoleh
saran untuk penanganan pasien
2. Analisis
data agregat
Uji klinik
konvensional, data dikumpulkan dari pasien, dimasukkan ke dalam basis-data
komputer & dianalisis dengan program statistic
3. Rekam
medik elektronik memungkinkan klinikus memperoleh data rutin dan non rutin.
Data rutin dapat langsung diperoleh (dalam bentuksiap olah) dari basis-data
rekam medik. Sedangkan data non-rutin dapat dikumpulkan pada waktu pemeriksaan
pasien & dimasukkan dalam rekam medik.
4. Perintah
dokter melalui computer (CPOE; computerized physician order entry) Dilakukan
baik itu melalui data bentuk bebas (informasi teks) maupun bentuk kode (data
terstruktur).
5. Pengambilan
data sinyal biologis secara otomatis (automatic data capture)
a. Sinyal
digital, menampilkan nilai-nilai diskret dari suatu himpunan nilai tertentu,
mis. tekanandarah, frekuensi nadi, dan densitas jaringan (CT-scan, MRI).
b. Sinyal
analog, menampilkan nilai-nilai dalam rentang kontinu, mis. elektrokardiogram
(EKG), dan densitas jaringan (radiologi konvensional). Sistem komputer hanya
dapat mengakuisisi data digital. Oleh karena itu, sinyal analog harus
dikonversi terlebih dahulu menjadi sinyal digital dengan ADC (analog-to-digital
conversion) (Sabarguna, 2005).
D. Komponen
Rekam Medis Elektronik Komponen penting yang mengacu pada kebutuhan
1. Record
format Bentuk yang sesuai contoh berbagai pelayanan sesuai kebutuhan.
2. Sistem
performance Seperti pemanggilan kembali, serta mudah dalam pengubahan data.
3. Reporting
capabilities Kelengkapan dokumen, mudah untuk dimengerti dan standar laporan
4. Training
and implementation Pelatihan yang minimal untuk menggunakan dengan benar.
5. Control
and acces Untuk mengakses bagi yang berwenang tapi terlindung dari
penyalahgunaan.
6. Intelegence
Seperti sistem bantu keputusan, sistem tanda baca yang sesuai.
7. Linkages
Terkait dengan berbagai pelayanan lain, perpustakaan, database pasien dan
keuangan.
8. Record
content Meliputi standarisasi formulir dan isi, sesuai dengan kode penyakit dan
tujuan layanan.
9. Komponen
Penting Penggunaan Rekam Medik pada Individua
a.
Patient Care Delivery (consumers) Untuk pasien dan
keluarga.
b.
Patient Care Management and Support Untuk manajer mutu,
informasi kesehatan dan manajemen para professional dan administrasi.
c.
Lain-lain, Seperti akreditasi, kebijakan pemerintah dan
penelitian.
d.
Patient Care Reimbursment Untuk manajer keuangan dan
penagihan asuransi.
e.
Patient Care Delivery (Provider) Seperti perawat,
dokter, dan ahli farmasi.
10. Penggunaan
Rekam Medik oleh Institusi
a. Research
Penelitian penyakit dan kesehatan umum
b. Education
Untuk pendidikan dokter, perawat, kesehatan masyarakat
c. Accreditation
Akreditasi, institusi, dan para professional
d. Reimbursment
of care Untuk kerjasama penagihan antara pusat pelayanan
e. Management
and review of care
Untuk peer rewiev, menjaga mutu dan utilization review dan manajemen pelayanan.
Untuk peer rewiev, menjaga mutu dan utilization review dan manajemen pelayanan.
f. Health
Care Delivery (Inpatient and outpatient)
Untuk aliansi pelayanan, jaringan pelayanan, pengmbangan administrasi pembebanan. (Sabarguna, 2005)
Untuk aliansi pelayanan, jaringan pelayanan, pengmbangan administrasi pembebanan. (Sabarguna, 2005)
g. Kelebihan
dan Kekurangan Rekam Medis Elektronik
1) Kelebihan
-
Dapat meminimalkan human eror , karena rekam
medik elektronik dapat menghasilkan peringatan dan kewaspadaan klinik
-
berhubungan
dengan sumber pengetahuan untuk penunjang keputusan layanan kesehatan.
-
Rekam medik elektronik dapat melakukan pengambilan data
sinyal biologis secara otomatis.
-
Dengan rekam medik elektronik dapat memasukkan data
pasien dan memperoleh saran utuk penanganan pasien
-
Dengan rekam medik elektronik data rutin dapat langsung
diperoleh (dalam bentuk siap olah ) dari basis data rekam medik.
Sedangkan data non rutin dapat dikumpulkan pada waktu pemeriksaan pasien dan
dimasukkan dalam rekam
Rekam medis elektronik (RME) Rekaman/catatan elektronik
mengenai informasi kesehatan individu yang yang dibuat,
dikumpulkan, dikelola, digunakan dan dirujuk oleh dokter atau tenaga kesehatan
yang berwenang di satu organisasi pelayanan kesehatan
E.
Fungsi
RME
Dalam suatu laporan yang
komprehensif mengenai RKE, Institute of Medicine menjelaskan 8 fungsi
rekam kesehatan elektronik, yang terbagi menjadi 4 fungsi utama dan 4 fungsi
lain (lihat Tabel 2). Suatu aplikasi dapat disebut sebagai RME jika minimal
memenuhi 4 kriteria utama dan dijalankan dalam satu lingkup organisasi.
1. Fungsi utama
-
Data
dan informasi kesehatan:
diagnosis medik dan keperawatan, daftar pengobatan, alergi, demografi,
informasi klinis yang bersifat naratif atau terstruktur, hasil laboratorium
-
Manajemen
hasil (result management):
mengelola seluruh hasil pemeriksaan (misal laboratorium dan radiologi) secara
elektronik
-
Pemasukkan
perintah (order entry): penerapan pemasukan perintah oleh petugas secara
elektronik (computerized provider order entry) khususnya dalam
memasukkan pengobatan
-
Pendukung
keputusan (decision support): fasilitas pendukung keputusan berbasis komputer, misalnya
pengingat, alert, maupun diagnosis berbantuan komputer
2. Fungsi lainnya
-
Komunikasi
dan konektivitas secara elektronik: memungkinkan siapa saja yang terlibat dalam perawatan
pasien saling berkomunikasi satu sama lain serta komunikasi antara tenaga
kesehatan dengan pasien melalui email, Web, perangkat perpesanan dan
telemedicine
-
Dukungan bagi
pasien: materi
promosi kesehatan, penyuluhan sampai dengan pemantauan di rumah atau telehealth
-
Administratif: memudahkan proses penjadwalan,
otorisasi, verifikasi asuransi, program manajemen penyakit kronik, sampai
dengan uji klinik
-
Pelaporan
dan kesehatan masyarakat:
mengikuti standar terminologi dan format data untuk pelaporan kesakitan dan
surveilans
-
F.
Manfaat Rekam Medik Elektronik (RME)
Salah satu
penggunaan teknologi informasi (TI) di bidang kesehatan yang menjadi trend
dalam pelayanan kesehatan secara global adalah rekam medik elektronik. Di
Indonesia, dikenal dengan Rekam Medik Elektronik (RME). RME sudah banyak
digunakan di berbagai rumah sakit di dunia sebagai pengganti atau pelengkap
rekam medik kesehatan berbentuk kertas.
Secara
administratif rekam medis elektronik bermanfaat sebagai gudang penyimpanan
informasi secara elektronik mengenai status kesehatan dan layanan kesehatan
yang diperoleh pasien sepanjang hidupnya. Selain itu, penggunaan rekam medis
elektronik memberikan manfaat kepada dokter dan petugas kesehatan dalam
mengakses informasi pasien yang pada akhirnya membantu dalam pengambilan
keputusan klinis. Pencatatan rekam medis adalah wajib bagi dokter dan dokter
gigi yang melakukan tindakan medis kepada pasien, sesuai dengan aturan sehingga
tidak ada alasan bagi dokter untuk tidak membuat rekam medik tersebut. Rekam
medik elektronik merupakan solusi bagi rumah sakit untuk mengatasi berbagai
masalah yang sering terjadi di rumah sakit seperti tempat penyimpanan yang
besar, hilangnya rekam medis, pengeluaran data yang dibutuhkan, dan lain-lain
Meski
memiliki berbagai manfaat, di Amerika Serikat dan sejumlah negara lain
penggunaan sistem RME atau Electronic Medical Record (EMR) ini sangat
sedikit, hanya 15-20 persen dokter yang mengadopsi sistem EMR dan 20-25 persen
dari rumah sakit, hal ini disebabkan karena penggunaan sistem EMR memerlukan biaya
tinggi (membutuhkan investasi yang lebih besar daripada RM kertas, untuk
perangkat keras dan perangkat lunak serta biaya penunjang), kurangnya
sertifikasi dan standarisasi, kekhawatiran tentang privasi dan adanya
kekhawatiran siapa yang akan membiayai sistem EMR ini.
Pada tahun
2003 RAND Health Information Technology (HIT) mulai melakukan studi
untuk lebih memahami peran dan pentingnya EMR dalam meningkatkan pelayanan
kesehatan dan menginformasikan kepada pemerintah agar bisa memaksimalkan
manfaat dari EMR dan meningkatkan penggunaannya. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Richard dkk, antara lain:
1. Peningkatan produktivitas:
penggunaan sistem EMR dapat mengurangi biaya
- Efisiensi: sistem EMR yang diadopsi, dapat mengurangi sumber daya yang ada untuk meningkatkan kualitas pelayanan
- Mengurangi kejadian efek samping obat dalam perawatan rawat inap dan rawat jalan
- Penggunaan HIT untuk perawatan
pencegahan jangka pendek.
Sistem EMR dapat mengintegrasikan rekomendasi berbasis bukti untuk layanan pencegahan (seperti ujian screening) dengan data pasien (seperti usia, jenis kelamin, dan riwayat keluarga) untuk mengidentifikasi pasien yang membutuhkan layanan tertentu. Sistem ini dapat mengingatkan penyedia layanan untuk menawarkan layanan selama kunjungan rutin dan mengingatkan pasien untuk jadwal perawatan. - Menggunakan HIT untuk
penanganan penyakit kronis jangka pendek.
Sistem EMR dapat menjadi instrumen selama proses pengelolaan penyakit (untuk pasien berisiko tinggi, sistem manajemen kasus membantu koordinasi alur kerja, termasuk komunikasi diantara beberapa spesialis dan pasien)
Di Indonesia sendiri, rumah sakit yang telah menjalankan
sistem informasi rumah sakit adalah RSUD DR. Soetomo Surabaya. Seluruh
transaksi dapat terintegrasi melalui satu pintu. RM RS Soetomo sudah memakai
EMR yang sangat memudahkan untuk mengeluarkan RM pasien baik secara rekap
maupun detail. Para dokter dapat dengan mudah mengakses data pasien melalui
login serta password yang dimilikinya.
System Informasi Geografis
A. Pengertian
System informasi geografis
System
Informasi Kesehatan (SIG) atau geographic information system (GIS) adalah
sebuah system yang di desain untuk menangkap, menyimpan, memanipulasi,
menganalis, mengatur dan menampilkan seluruh jenis data geografis
Akronim
GIS terkadang dipakai sebagai istilah untuk geographical information sciene
atau geospatial information studies yang merupakan ilmu studi atau pekerjaan
yang berhubungan dengan geographic information system. Dalam artian sederhana
system informasi geografis dapat kita simpulkan sebagai gabungan kartografi,
analisis statistic dan teknologi system basis data (database).
Pengertian system
informasi geografis menurut beberapa ahli:
1. Burrough
1986
Kumpulan
alat yang powerfull untuk mengumpulkan,menyimpan,menampilkan dan
mentransformasikan data bereferensi geografis
2. Aronoff,1989
Segala
jenis prosedur manual maupun berbasis computer untuk menyimpan dan memanipulasi
data bereferensi geografis
3. ESRI.2004
Sebuah
system untuk mengatur menganalisa dan menampilkan geografis
Sehigga
dapat dirangkum konsep sebuah system informasi geografis sebgai berikut :
1. Informasi
geografis adalah informasi mengenai tempat dipermukaan bumi\
2. Tekhnologi
informasi geografis meliputi global positioning system (GPS), remote sensing
dan system informasi geografis
3. System
informasi geografis adalah system computer dan perangkat lunak (software)
4. System
informasi geografis digunakan untuk berbagai macam variasi aplikasi
5. Sains
informasi geografis merupakan ilmu sains yang melatar belakangi tekhnologi
system informasi gteografis
SIG
tidak lepas dari data special yang merupakan sebuah data yang mengacu pada
posisi,obyek dari hubungan diantaranya dalam riang bumi. Data special merupakan
salah satu item dari informasi dimana di dalamnya terdapat informasi mengenai
bumi termaksud permukaan bumi. Dibawah permukaan bemu,perairan,kelautan dan
bawah atmosfer
1. Konsep
real word
Konsep real world merupakan sebuah
cara bagaimana SIG mengubah realitas fisik sebuah dunia menggunakan model
menjadi system informasi geografis yang dapat disimpan dimanipulasi, diproses
dan dipresentasikan
Real world memiliki beberapa
tahapan sebagai berikut:
a. Physical
reality Merupakan tahapan dimana menganalisa dunia nyata yang akan dibuat
menjadi SIG
b. Real
world model Tahapan mengubah obyek-obyek yang ada di dunia nyata menjadi model
c. Data
model Tahapan yang mengubah model-model obyek dunia nyata menjadi sebuah tipe
data
d. Database
Menyimpan leseluruhan data model kedalam system basis data
e. Maps/reports
Merupakan hasil akhir dunia yang telah dikonversi menjadi sebuah system
informasi geografis
SIG
merepresentasikan real world dengan data special yang terbagi atas dua model
yaitu model data ruster dan model data vector. Keduanya memiliki karakteristik
yang berbeda selain itu dalam pemanfaatannya tergantung dari masukan data dan
hasil akhir yang akan dihasilkan
1. Vector
Dalam data vector bumi
direpresentasikan sebagai suatu mosaic yang terdiri atas garis (arc/line),
polygon (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berkhir pada titik
yang sama), titik/point (node yang mempunyai label). Dan nodes (merupakan titik
perpotongan antara dua buah garis).
Model data vector merupakan model
data yang paling banyak digunakan, model ini berbasiskan pada titik (points)
dengan nilai kordinat (x.y) untuk membangun obyek spesialnya. Obyek yang
dibangun tebagi menjadi tiga bagian lagiyang berupa titik (point),garis (line),
dan area (polygon)
a. Titik
(point)
b. Garis
(line)
c. Area
(polygon)
2. Data
raster
Data raster (atau disebut juga
dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan dari system pengideraan jauh. Pada
data raster, obyek geografis dipresentasikan sebagai struktru sel grid yang
disebut dengan pixel (picture element). Pada data raster, resolusi (definisi
visual) tergantung pada ukuran pixelnya
Keterbatasan utama dari data raster
adalah besarnya ukuran file; semakin tinggi resolusi grid-nya semakin besar
pula ukuran filenya. Keuntungan utama dari format data vector adalah ketepatan
dalam mempresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus
3. Data
raster dan vector
Masing-masing format data mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Pemilihan format data yang digunakan sangat
tergantung pada tujuan penggunaan, data yang tersedia, volume data yang dihasilakam
ketelitian yang diinginkan serta kemudahan dalam analisa
Data vector relative lebih ekonomis
dalam hal ukuran life dan presisi dalam lokasi, tetapi sangat sulit untuk
digunakan dalam komputasi metematik, seabiknya data raster biasanya membutuhkan
ruang penyimpanan file yang dlebih besar dan presisi lokasinya lebih rendah,
tetapi lbih mudah igunakan secara matematis
Model data raster mempunyai
struktur ata yang tersusun dalam bentuk matriks atau pixel dan membentuk grid,
setiap pixel memiliki nilai tertentu dan memiliki atribut tersendiri termaksud
nilai koordinat yang unik.
Karakteristik utama data raster
adalah bahwa dalam setiap sel/pixel mempunyai nilai. Nilai sel/piksel
merepresentasikan fenomena atau gambaran dari suatu kategori. Nilai sel/piksel
dapat memiliki nilai positif atau negative, integer, dan floating point untuk
dapat merepresentasikan nilai continuous (lihat gambar 1.6). data raster
disimpan dalam suatu urutan sel/piksel. Sebagai contoh 80,74,45,34 dan
seterusnya
Luas suatu area dipresentasikan
dalam setiap sel/piksel dengan lebar dan opanjang yang sama. Sebagai contoh,
sebuah data raster yang mempresentasikan ketinggian permukaan (biasa disebut
dengan DEM) dengan luasan sebesar 100km2, apabila terdapat 100
sel/piksel dalam raster, maka dalam setiap sel/piksel mempunyai ukuran 1 km2
(1 kmx 1 kn).
Apabila
ukuran sel/piksel terlalu besar akan terjadi kehilangan informasi atau
kehalusan pola akan terlihat lebih besar ksar. Sebagai contoh apabila ukuran
sel lebih besar dari lebar jalan. Maka jalan tidak akan dapat ditampilkan dalam
data raster. Gambar berikut memperlihatkan bagaimana objek polygon
dipresentasikan dalam raster dengan berbgagai macam ukuran sel/pixel
Polygon
yang dipresentasikan dalam berbagai macam ukuran sel/piksel dalam setiap
sel/piksel di definisikan dalam bentuk baris dan kolom dimana di dalamnya
terdapat informasi mengenai posisi. Apabila sel memuat system koordinat kartesian.
Dimana setiap hari merupakan paralel dengan sumbu X (x-axis). Dan kolom paralel
dengan sumbu Y(y-axis)
Demikian pula apabila sel/piksel
memuat system koordinat UTM (universak transverse Mercator) dan sel/pksel
memiliki ukuran 100, maka lokasi piksel tersebut pada 300.500 F (east) dan
5,900,600 N (north)
4. Sumber
data spasial
Sebagai
mana telah kita ketahui. SIG merupakan masukan data yang bersifat spasial
maupun deskriptif beberapa sumber data tersebut antara lain adalah :
a. Peta
analog
b. Data
dari system penginderaan jauh
c. Data
hasil pengukuran lapangan
d. Data
hasil pengukuran lapangan
e. Data
GPS
5. Komponen
system informasi geografis
Komponen-komponen yang membangun
sebuah system informasi yang geografis adalah
a. Computer
system dan software
Merupakan
system computer dari kumpulam piranti lunak yang digunakan untuk mengola data
b. Spasial
data
Merupakan
data special (bereferensi keruangan dari kebumian) yang akan diolah
c. Data
management and analysis procedur
Manajemen
data dan analisa prosedur oleh database management system
d. People
Entitas
sumber data manusia yang akan mengoperasikan system informasi geografis
https://books.google.co.id/books?id=sH06bnsuStcC&pg=PA63&lpg=PA63&dq=sistem+informasi+geografis&source=bl&ots=3DyVrnf_JL&sig=HCjV8a_Im2BarAKdvDmnxpPyXRY&hl=en&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q&f=true
Komentar
Posting Komentar